![]() |
Halaqah RMI Putri di Pesantren Anwarussolhin. (Foto: dheta) |
Alhimna.com - Halaqah RMI Putri yang
diselenggarakan oleh RMI PWNU Jawa Tengah mengusung tema "Peran Strategis
Bu Nyai dan Ning Dalam Pesantren Untuk Mewujudkan Kemaslahatan Umat, Bangsa dan
Negara".
Halaqah ini merupakan salah satu rangkaian acara
dari Naharul Ijtma' yang berlangsung di Pesantren Anwarussolihin Kranggan,
Temanggung pada Ahad (15/03/2020).
Acara ini dihadiri oleh Bu Nyai dan Ning dari
seluruh pondok pesantren se-Karisidenan Kedu yakni Temanggung, Magelang,
Purworejo, Wonosobo, dan Kebumen.
Acara halaqah ini diisi dengan sosialisasi Virus
Corona (Novel Coronius (2019-nCoV) yang disampaikan oleh salah satu sekjend
Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama kabupaten Temanggung yakni dr Danang.
Dalam paparannya ia menyampaikan bahwa pesantren
merupakan salah satu tempat perkumpulan yang memungkinkan terjadinya penyebaran
virus tersebut. Oleh karena itu, kekhawatiran yang harus segera diperhatikan
salah satunya dengan menjaga kebersihan dengan menyediakan hand sanitizer,
masker dan rutin membersihkan lingkungan pesantren.
Hal tersebut juga dikuatkan oleh pengurus RMI PWNU
Jawa Tengah, "Pondok pesantren harus memberikan perhatian khusus terhadap
penanganan virus tersebut, pondok pesantren perlu bekerjasama dengan lembaga
kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, tim medis untuk memantau kesehatan
santri, ustaz, dan seluruh penghuni pondok pesantren."
Para audien yang menghadiri halaqah tersebut sangat
berantusias dibuktikan dengan beberapa pertanyaan untuk pencegahan penyebaran
virus corona di pondok pesantren.
"Pondok Pesantren dihimbau agar tidak terlalu
panik dan mengetahui gejala-gejala virus corona yakni demam, batuk pilek,
gangguan pernapasan, sakit tenggorokan, letih dan lesu. Tetap hati-hati dan
perilaku hidup sehat harus diterapkan," tutur Dokter Danang dalam menjawab
salah satu pertanyaan dari audien.
Selain penyuluhan dan pengenalan tentang virus
corona, Dokter Danang juga mendemonstrasikan tata cara cuci tangan yang baik
dan juga ditirukan oleh seluruh audien dari seluruh pesantren se-Karisidenan
Kedu.
Acara diakhiri dengan do’a bersama dan membaca
qunut nazilah, shalawat tibbil qulub, sebagai ikhtiar kita kepada Allah agar pesantren
dan seluruh bangsa negara Indonesia terselamatkan dari virus ini. (dh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar