![]() |
Gelis, gerakan literasi sekolah SMPQT Yanbuul Quran 1 Pati. |
Alhimna.Com - Ada kegiatan literasi menarik di SMPQT
Yanbuul Quran 1 Pati yang bertujuan untuk menumbuhkan minat baca, menulis, dan
berkarya di sekolah dan pesantren. Gelis namanya.
Gelis adalah akronim dari Gerakan Literasi
Sekolah. Kegiatan yang diawali sejak tahun 2018 lalu diperuntukkan guru dan
murid. Gelis rutin dilaksanakan Sabtu pagi pukul 08.00-09.00 wib untuk
anak-anak dan pada pukul 11.00-12.30 untuk guru.
Berkaitan dengan pesertanya semua guru
berjumlah 19 orang dan siswa merupakan kelas peminatan jurnalistik yang
berjumlah 10an anak.
Kegiatan literasi itu di pusatkan di
perpustakaan Baitul Hikmah sekolah setempat.
Kenapa di Baitul Hikmah? Kepala SMPQT Yanbuul
Quran 1, Sahal Mahfudh menuturkan semasa Daulat Abbasiyah ada perpus Baitul
Hikmah yang fungsinya tempat Ulama mnghimpun karya, menulis, dan menerjemahkan
karya berbahasa Yunani kuno serta menerbitkan dan menyimpannya di sana (Baitul
Hikmah, red).
Begitu juga dengan perpus Baitul Hikmah di
Pati, lanjut pria kelahiran Jepara harapannya bisa menjadi mercusuar peradaban
Yanbuul Quran tempat lahirnya karya emas guru dan siswa.
Perlu diketahui tahun lalu, Gelis sudah
menerbitkan 3 karya.
"Pertama, Santri Meneliti Desa (Buki
Kumpulan Riset Santri Yanbuul Quran 1 Pati) yang isinya meneliti manfaat dana
desa di Kelurahan Sukoharjo, Jontro, dan Margorejo Kecamatan Wedarijaksa
Kabupaten Pati. Kedua, Kamus Kecik Basa Jawi. Dan ketiga, Buku Saku 60 Hadits
Quraniyyah," jelasnya.
![]() |
Pertemuan rutin Gelis di Perpustakaan Baitul Hikmah. |
Sedangkan tahun ini Gelis berencana
menerbitkan 18an buku. Baik karya guru dan murid.
Di antara buku-buku yang terbit Buku Pedoman
Integrasi Nilai-nilai Quran dalam setiap Mapel, Modul Akhlak Al-Bustan
Ringkasan Kitab At-Tibyan Fi Adab Hamalatil Quran, Buku Saku Mufrodat
Quraniyyah Juz 1-3, Modul Fikih Kitab Fathul Qarib, dan Pembelajaran PAI Metode
Contextual Teaching & Learning.
Guru yang bernama pena Sahal Japara itu
menambahkan dengan adanya Gelis mendorong guru menulis karya supaya bisa mengembangkan
kompetensi dan kemampuan diri.
"Sehingga tujuannya bukan semata-mata
untuk mencari kepangkatan seperti sertifikasi dll," tandasnya.
Pihaknya berharap kerja keras yang dilakukan
guru dan murid untuk menyalakan peradaban Yanbuul Quran diberkahi, diridlai,
dan dikabulkan Allah SWT. (ip)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar