![]() |
Refleksi HSN 2018 oleh PMII Cabang Temanggung. (Foto: Robin) |
Alhimna.Com - Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia (PMII) Temanggung menggelar acara diskusi refleksi Hari Santri
Nasional (HSN) 2018 bertajuk "Bersama Santri, Damailah Negeri", Ahad
(21/10/2018).
Ibrahim Fahmi, Ketua Umum PMII Cabang Temanggung
menuturkan bahwa aktivis PMII jangan sampai melupakan sejarah perjuangan ulama
terdahulu.
"Kita harus flashback cerita
dahulu. Indonesia memang sudah merdeka sejak 17 Agustus tahun 1945. Akan tetapi
pasukan kolonial yang mengatasnamakan NICA akan menyerang kembali Indonesia
kala itu. Maka Resolusi Jihad dengan ruh hubbul wathan minal iman,
membela tanah air adalah sebagian dari iman yang dikeluarkan Hadratussyaikh KH
Hasyim Asyari untuk melawan pasukan yang dipimpin oleh Jenderal Malaby kala
itu," beber dia.
Meski dalam aturan perang tidak boleh
membunuh pimpinan perang, namun karena spirit santri mengusir penjajah
kala itu justru di antara santrinya Mbah Hasyim membunuh Jenderal Malaby.
Dengan spirit itu, kata dia, akhirnya
Jenderal Malaby tewas dalam baku tembak tanggal 30 Oktober 1945 di Surabaya
yang dipimpin oleh kiai-kiai NU maka hari santri nasional ini merupakan event
kita untuk selalu mengingat peristiwa bersejarah tersebut," tutur Fahmi
dalam diskusinya.
Sementara itu, Usman, salah satu pengurus
PMII Temanggung juga menambahkan bahwa momentum Hari Santri ini harus
dimaksimalkan sampai besok acara puncak yang akan digelar di Alun-alun Kota
Temanggung.
Dia mengajak kepada seluruh kader dan
mahasiswa wajib mengikut acara tersebut demi rasa syukur dan rasa terimakasih kepada
kiai atau pun ulama terdahulu yang sampai darah dan nyawa taruhannya untuk
membela NKRI ini.
"Sehingga kita sebagai penerus bangsa
harus juga berkomitmen dalam menjalankan cita-cita kemerdekaan Indonesia salah
satunya lewat memeriahkan Hari Santri Nasional tahun ini," pungkas dia. (ro)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar