![]() |
Gus Thoyyib pengasuh pesantren Al-Uswah. (Foto: Ahmad Zulfa) |
Alhimna.Com -
Pesantren Al-Uswah mengadakan khatmil Qur’an, hari lahir (harlah) pesantren
XVIII serta haul pendiri Abah KH. M. Mukhlisin, Ahad (23/9/2018). Rangkaian
kegiatan tahunan itu dilaksanakan di pesantren yang terletak di Kelurahan
Pakintelan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Pasca meninggalnya Abah
Mukhlisin tahun 2004, putra pertama KH Thoyyib Farhani yang melanjutkan
perjuangan menjalankan amanah mengelola pesantren.
“Ada 3 panggilan dari Allah. Pertama,
dipanggil melalui azan untuk shalat. Kedua, Ken sowan daleme Allah haji
utawa umrah (Diperintah memenuhi panggilan Allah dengan haji atau umrah).
Ketiga, sowan ngarsane Allah ora kena bali (panggilan kembali
kepada Allah dan tak bisa kembali),” papar Gus Thoyyib sapaan akrabnya.
Dia menceritakan itu karena baru saja pulang
dari tanah suci. Seperti biasa haul Abah Mukhlisin dilaksanakan tiap 1
Muharram. Karena Gus Thoyyib masih di tanah suci kegiatan diundur. Sejak awal
pesantren didirikan memang untuk pendidikan dan ditekankan kepada pendidikan
al-Qur’an.
Pesan ini ia sampaikan dalam sambutan
pengasuh. Lebih lanjut panggilan-panggilan itu bagi hamba yang bertaqwa. Gus
Thoyyib menambahkan dengan panggilan yang tak bisa ditolak tersebut manusia harus
mempersiapkannya. Baik itu berupa kebulatan niat, tenaga, usaha hingga harta.
Perlu diketahui bahwa Abah Mukhlisin seorang
dai dari Semarang. KH. Amin Budiharjono menceritakan bahwa dia memiliki seorang
guru, Abah Mukhlisin.
Abah Mukhlisin adalah seorang orator yang
sangat dikaguminya karena kesederhanaan hidup dan kesederhanaan
ungkapan-ungkapannya. Abah menjadi mubaligh sejak masih di madrasah awaliyah
Qudsiyah Kudus sampai mendirikan pesantren Al-Uswah hingga wafat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar