![]() |
Workshop peningkatan mutu dosen STAINU. (Foto: Dok. STAINU) |
Alhimna.Com - Dalam rangka
peningkatan kualitas STAINU Temanggung dalam aspek Tri Dharma Perguruan
Tinggi, Lembaga Penjamin Mutu (LPM) menggelar Workshop Peningkatan Mutu
Dosen, Kamis pagi (22/8/2018) yang dirangkai usai pembagian jadwal mata kuliah sekaligus
evaluasi dosen dan perkuliahan tahun akademik 2017-2018.
Dalam
sambutannya, Baedhowi, Pembantu Ketua I Bidang Akademik STAINU Temanggung bahwa
tugas dosen tidak sekadar mengajar seperti guru, namun juga ilmuwan.
"Ilmuwan
salah satu cirinya ya seperti di acara workshop ini di bidang penulisan
dan penelitian. Apalagi sekarang zaman IT yang harus disesuaikan dengan
perkembangan zaman termasuk penelitian," ujar doktor jebolan UIN Sunan
Kalijaga tersebut.
Pihaknya
juga menegaskan, persiapan akreditasi AIPT STAINU sudah berjalan dan dosen
harus menyesuaikan RPS yang dibuat dosen.
"RPS
penting, dan penelitian sebagai tugas ilmuwan juga penting," bebernya yang
didampingi Sigit Tri Utomo, Sekprodi PAI STAINU Temanggung.
Sigit
juga menambahkan, bahwa dosen adalah peneliti yang mengajar. "Ini sudah
dibahas di Kopertais X Jateng yang intinya dosen tidak hanya pendidik,"
ujar dia.
Usai
pembagian jadwal dan evaluasi dosen, dilanjutkan Workshop Peningkatan Mutu
Dosen yang mengkaji penyusunan RPS yang disampaikan Luluk Ifadah, Kaprodi PAI,
pembuatan akun Google Scholar, ID Sinta Ristek Dikti, OJS Jurnal, dan Webmail
institusi yang diisi Hamidulloh Ibda Kaprodi PGMI dan M. Fadloli Al-hakim dosen
PGMI STAINU Temanggung.
Dalam
penyampaian materinya, Luluk Ifadah menegaskan RPS menjadi pijakan dosen
mengajar dari tahap perencanaan sampai penilaian atau evaluasi.
"Forum
ini menjadi wahana untuk penyamaan persepsi dan konsorsium agar sama dalam
perkuliahan," lanjut dia.
Usai
itu, materi dilanjutkan dengan pembuatan akun webmail institusi, Google
Scholar, ID Sinta Ristek Dikti, OJS Jurnal yang diisi Hamidulloh Ibda Kaprodi
PGMI dan M. Fadloli Al-hakim dosen PGMI STAINU Temanggung.
Hamidulloh
Ibda dalam pemaparannya Google Scholar atau Google Cendekia menjadi hal wajib
dikuasi dan dosen harus memiliki profil di Google Schoolar agar indek artikel
ilmiah bisa disitasi dengan detail.
"Artikel
ilmiah berupa jurnal, prosiding, hasil penelitian akan semakin jelas ketika
sudah punya profil. Akun Google Scholar ini menjadi syarat mendaftar akun Sinta
Ristekdikti. Karena syaratnya hanya dua, yaitu ID Scopus dan Google
Schoolar," beber dia.
M.
Fadloli Al-hakim juga menambahkan, bahwa pembuatan akun Gooogle Scholar maupun
sinta bergantung kelengkapan syarat, sinyal dan juga sistem. "Kalau Sinta
kadang cepat kadang lama bisa sampai dua hari," beber dia.
Mereka
berdua dalam forum itu menjadi fasilitator sekaligus menjadi tim pembuatan akun
profil Google Scholar dan SINTA. Pelatihan akan ditindaklanjuti dengan
pelatihan lagi dengan materi OJS dan Mendeley. (ip)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar