Qudsi Penggugah Jiwa
Judul Asli : Kitab al-Mawa’idh fi al-Ahadits
al-Qudsiyyah
Penulis : Imam al-Ghazali
Penerjemah : Muhammad Ruhani
Buku “40 Pesan Allah
kepada Hamba-Nya: Kumpulan Hadits Qudsi Penggugah Jiwa”
merupakan terjemahan dari sebuah kitab klasik berbahasa Arab yang berjudul “Kitab
al-Mawa’idh fi al-Ahadits al-Qudsiyyah” karangan Imam al-Ghazali.
Buku ini
memuat 40 hadits qudsi
yang membahas tentang hubungan manusia dengan Tuhannya dan sesama manusia. Pada intinya, hadits-hadits
qudsi yang dimuat dalam buku ini membahas
tentang pesan-pesan, peringatan, dan teguran dari Allah kepada manusia mengenai
kedudukan dan tanggung
jawab mereka terhadap Tuhan dan sesamanya.
Sebagai manusia, sudahkah kita melaksanakan apa saja yang diperintahkan
oleh Allah, dan meninggalkan apapun yang dilarang-Nya?
Dengan ungkapan lain, kitab ini mengingatkan manusia akan
hakikat diri dan kedudukannya sebagai hamba Allah, yang mempunyai tugas dan tanggung
jawab tertentu yang harus dilaksanakan.
Tema ini termasuk dalam pembahasan akhlak-tasawuf.
Sebagaimana karakter hadits qudsi pada umumnya,
redaksional kalimat dalam buku ini menggunakan
sudut pandang orang pertama, yakni Allah SWT sebagai Tuhan, yang menyapa secara langsung kepada
hamba-Nya.
Sapaan yang digunakan adalah, “Ya Ibna Adam”
(wahai putera Adam, yakni manusia seluruhnya).
Dengan demikian, seakan-akan hadits-hadits qudsi dalam buku ini adalah surat dari Allah yang ditujukan
langsung kepada manusia. Melalui penggunaan sapaan itu, amat terasa kedekatan
dan keintiman yang terjalin di antara Tuhan dan hamba.
Satu hal pokok yang patut diingat mengenai buku ini adalah tentang sebuah ironi. Ya, ironi
yang dialami oleh manusia terkait dengan kehidupan yang dijalaninya sehari-hari.
Bagaimana tidak?
Sebagai orang yang beragama, kita tentu tahu bahwa
kehidupan dunia berlangsung hanya sementara. Ada kehidupan lain yang hakiki dan
abadi, yakni akhirat. Namun, meskipun sudah tahu mengenai hal itu, kebanyakan
manusia masih saja bernyaman-ria dengan kesenangan-kesenangan duniawi dan
melalaikan akhirat. Hal-hal semacam inilah yang diperingatkan oleh Allah
melalui hadits-hadits qudsi dalam buku ini.
Maka melalui hadits-hadits qudsi tersebut Allah
mengkritik manusia secara tajam perihal kehidupan ironis yang mereka jalani. Dalam
ungkapan pribadi saya, ketika membaca kitab ini seakan-akan saya ditampar oleh
Allah dari pelbagai arah: kanan-kiri, depan-belakang.
Babak belurlah saya secara spiritual ketika membaca kitab
ini. Meskipun demikian, setelah membaca kitab ini akhirnya timbul kesadaran
dalam diri bahwa kita selama ini memang telah salah dengan tidak mengabdi kepada-Nya secara tulus murni.
Pada akhirnya melalui hadits-hadits tersebut, kita
menjadi tergugah dan tercerahkan, sehingga dapat memotivasi kita untuk semakin
mendekatkan diri kepada Allah. Karena itulah saya menganggap kitab ini sebagai kitab
yang mencerahkan, menggugah, dan menggerakkan.
Dalam artian: mencerahkan wawasan keagamaan kita; menggugah
kesadaran kita mengenai kedudukan kita sebagai seorang hamba di hadapan Allah;
dan menggerakkan kita untuk dapat memperbaiki kesalahan yang pernah kita
lakukan dengan cara mendekatkan diri kepada-Nya. (*)
Jika Anda ingin memiliki buku ini, silakan klik link ini https://play.google.com/store/books/details?id=Nq_BAwAAQBAJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar