
Kegiatan ini juga bertepatan dengan Dies
Natalis Ke-4 Radio Santika FM milik PCNU Temanggung.
Dalam Silatda itu selain ratusan kader hadir
narasumber ulama NU KH. Suroso Abdurrozaq, pengasuh Pesantren Bodho Nahdlatul
Tullab Banjaragung Kajoran Magelang KH. Amin Abdul Hamid, Instruktur Pusat
PKPNU KH. Kholison Syafi’i, dan Ketua STAINU Temanggung KH. Moh. Baehaqi.
Selain itu jajaran PCNU Temanggung juga hadir
yaitu KH. Yacub Mubarok Rois Syuriah, KH. M. Furqon Ketua Tanfiziyah PCNU
Temanggung serta jajaran Banom, dan lembaga di lingkungan PCNU Temanggung.
Hadir juga Gus Amin dari Magelang, tamu
undangan dari Kendal, Semarang, Salatiga, dan lainnya.
Salah satu pesan inti dari Ketua PCNU Temanggung,
KH. M. Furqon adalah semua Kader Penggerak NU wajib mensyiarkan Islam ramah dan
toleran.
Salah satu wujudnya adalah mendukung bahkan
berperan aktif melawan terorisme dan organisasi yang berfaham radikal.
"Kader penggerak NU Temanggung harus
bisa mengisi lini-lini yang bisa menjadi arah kemajuan NU. Yang ekonominya maju
memikirkan perekonomian masyarakat, yang dosen memikirkan bagimana caranya agar
mendistribusikan kader-kader dari kalangan mahasiswa yang pintar itu untuk
mengisi media-media dan menanggulangi adanya teror dari kaum-kaum
radikal," bebernya.

Dengan mengenakan baju putih, pecis dan
kerudung hitam, serta sarung hitam, ratusan Kader Penggerak NU Kabupaten
Temanggung itu membanjiri halaman depan dan kompleks STAINU Temanggung.
Mereka diinstruksikan agar menjalankan
sejumlah keputusan termasuk deteksi aliran-aliran radikal yang berpotensi masuk
ke Temanggung.
Sementara dalam keterangannya, H. M Anyudi,
Ketua MK-KPNU PCNU Temanggung menjelaskan bahwa banyak keputusan diambil dalam
Silatda tersebut. Salah satunya pemberdayaan ekonomi yang digerakkan lewat
berbagai terobosan termasuk koin NU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar