
“Jika konflik sudah melanda sebuah bangsa, bakal
sangat sulit meredam dan menyelesaikannya, sehingga saya titip kepada Jatman
agar ikut menjaga keutuhan NKRI,” ujar Jokowi saat memberikan sambutaan dan
membuka Muktamar XII JATMAN di Pendopo Kabupaten Pekalongan, Senin (15/01/2018).
Di hadapan ribuan warga tarekat yang memadati pendopo
dan alun-alun Kajen Pekalongan, Jokowi menuturkan saat bertemu Presiden
Afganistan beberapa waktu lalu yang mewanti-wanti agar hati-hati jangan sampai
konflik SARA pecah di Indonesia.
Presiden Afganistan, lanjutnya, mengagumi ketahanan
bangsa Indonesia dalam menjaga keutuhannya, meski usia NKRI sudah menembus
angka 70 tahun lebih terhitung sejak kemerdekaannya, sementara konfik di
Afganistan sudah berkangsung 40 tahun hingga kini tidak kunjung selesai.
“Afganistan terdiri dari tujuh suku bangsa, yang
berkonflik semula dua suku, tetapi kemudian melebar dan melibatkan pihak luar
yang akhirnya tidak selesai hingga sekarang. Nah, Indonesia itu terdiri
714 suku, kita harus hati-hati, karena jika ada konflik di Indonesia harus
segera diselesaikan agar tidak berlarut-larut,” tuturJokowi.
Belajar dari pengalaman negara tetangga agar konflik
sejenis tidak sampai pecah di Indonesia, presiden Jokowi mengajak kepada
seluruh bangsa Indonesia untuk mengambil langkah cegah dini. Sebisa mungkin
konflik SARA dicegah jangan sampai terjadi.
Pujian terhadap bangsa Indonesia atas keberhasilannya
menjaga keutuhan dalam kemajemukan juga disampaikan Presiden Jokowi kepada raja
Saudi Arabia, Pangeran Salman.
“Kepada raja Salman selain saya ungkapkan kemajukan
bangsa Indonesia dalam berbahasa, berbangsa dan beragama, juga saya ungkapkan
kemajukan yang lain, tetapi kita masih bisa bertahan dan semoga keutuhan kita
terus berlanjut,” ujarnya seperti diberitakan NU Online.
Bahkan, tutur Jokowi, Raja Salman juga ikutan
ngecek kekuatan yang berpangkal dari kemajemukan bangsa Indonesia.
”Raja Salman menyaksikan sendiri bagaimana kita bangsa
Indonesia bisa hidup bersama-sama dalam perbedaan, tanpa memunculkan konflik
karena kita terbiasa saling menghormati, “ tutur Jokowi.
Dalam kunjungan ini Jokowi didampingi oleh Menteri
Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir
Effendy, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Kepala Sekretariat Presiden
Heru Budi Hartono, Staf Khusus Presiden Johan Budi, Sekretaris Militer Presiden
Marsda TNI Trisno Hendradi dan Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono. (am/ip)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar