
Alhimna.Com - Akhir-akhir ini tidak
sedikit orang yang dilaporkan ke polisi dengan tuduhan penghinaan atau
penistaan agama Islam. Mulai dari politisi, publik figur, selebritis hingga
komika dilaporkan sekelompok umat Islam karena dianggap telah menistakan Islam.
Apakah mereka memang benar-benar telah menistakan Islam?
Menanggapi hal
itu, Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU), Rumadi Ahmad menilai umat Islam Indonesia
saat ini mengalami keberagamaan yang terlalu sensitif.
“Sensitif yang
terlalu berlebihan,” kata Rumadi kepada NU Online di Tangerang Selatan,
Rabu (10/01/2018).
Menurut Rumadi, efek dari sikap sensitif yang berlebihan dalam beragama di antaranya adalah mudah tersinggung, marah, reaksioner, menyerang siapa saja yang berbeda dengan pemahamannya dan lain sebagainya. Sehingga hal itu menyebabkan ruang sosial menjadi sangat terbatasi.
“Tidak ada ruang
di mana dulu orang bisa bercanda, ruang orang untuk berbeda pendapat itu
semakin sempit,” jelasnya.
“Jadi candaan,
berbeda pendapat kemudian dianggap menistakan agama dan dilaporkan polisi.
Menurutku, itu gejala over sensitif yang gak sehat, ” lanjutnya.
Rumadi menyebutkan
sebaiknya umat Islam menyikapi segala sesuatu dengan wajar dan seimbang. Kalau
seandainya orang tersebut tidak memiliki niatan untuk menistakan Islam seperti
merusak simbol-simbol kesucian Islam maka hal itu tidak perlu disikapi dengan
berlebihan.
“Tidak usah terlalu
berlebihan. Yang wajar-wajar saja,” ucapnya. (mr/ip)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar